Selasa, 27 Desember 2011

DESAIN PEMBELAJARAN (1): PENGANTAR DAN KOMPONEN

Mendengar kata desain pembelajaran, apa yang ada dalam benak pembaca terutama seorang guru? Pasti menyamakan desain pembelajaran dengan RPP. Mengapa? Karena itu sudah menjadi salah satu tugas guru yaitu membuat perencanaan pembelajaran atau RPP, padahal
membuat RPP merupakan sebagian kecil dari pembuatan desain pembelajaran. Desain pembelajaran adalah mata kuliah program Magister Teknologi Pendidikan semester 1 dan harus dipelajari pada awal kuliah karena perannya yang begitu penting dalam mendesain sebuah pembelajaran. Namun dulu saya begitu bingung, kenapa sih kalau membuat RPP itu sudah merupakan tugas rutin guru namun harus mengikuti kuliah Desain Pembelajaran? Namun Prof. Rahmat Murbojono dengan sangat singkat menjawab “membuat RPP merupakan sebagian kecil dari desain, maka ikuti saja mata kuliah ini dengan baik, setelah itu silahkan ambil kesimpulan dan ambil manfaatnya. Saya sangat bersyukur sekali bisa mengikuti kuliah desain pembelajaran ini sehingga tahu dan dapat menyusun desain pembelajaran dengan sebenarnya.
Desain pembelajaran sangat penting artinya bagi keberhasilan siswa dalam meraih dan menguasai sebuah keterampilan. Desain dalam sebuah pembelajaran memiliki porsi hingga 33% sehingga merupakan planning (perencanaan) yang harus diperhitungkan dengan detail dan matang. Sebagian besar guru memandang membuat RPP merupakan rutinitas, bahkan terkesan meremehkan padahal merencanakan sebuah pembelajaran yang jelek atau tidak baik sama artinya merencanakan kegagalan. Sehingga setelah melihat postingan ini guru tidak selayaknya memandang sebuah desain dan pembelajaran hanyalah sebuah tugas rutin, namun sewajarnya guru merupakan bidang profesi yang harus ditekuni dan ditingkatkan profesionalitasnya dari hari ke hari.
Desain yang akan ditampilkan dalam posting ini adalah desain pembelajaran yang disusun oleh Dick dan Carry pada tahun 1972 yang terus diperbaiki terbitan bukunya hingga sekarang. Timbul satu pertanyaan mengapa harus Desain Dick dan Carry, mengapa tidak yang lain? Ada beberapa alasan mengapa Desain Dick dan Carry yang pertama dipelajari yaitu (1) desain ini memiliki langkah-langkah sistematis yang mudah diikuti dan diduplikasi oleh seorang guru yang ingin mempelajari desain untuk pembelajaran apapun baik itu formal, informal, maupun non formal; (2) dapat digunakan untuk menyusun desain yang berdasar pada teori behavioral maupun konstruktivis; (3) cocok digunakan untuk mendesain pembelajaran individual, kelompok, maupun klasikal; (4) cocok untuk mendesain pembelajaran dengan berbagai strategi yang dibutuhkan; (5) cocok untuk mendesain pembelajaran dengan media yang dibutuhkan; (6) terdapat langkah evaluasi sehingga memungkinkan revisi sebuah desain.
Desain Dick dan Carry terdiri dari sepuluh langkah yaitu 1) mengidentifikasi tujuan umum pembelajaran, 2) menyusun analisis pembelajaran, 3) mengidentifikasi karakteristik dan kemampuan awal, 4) merumuskan tujuan khusus pembelajaran, 5) mengembangkan tes acuan kriteria, 6) mengembangkan strategi pembelajaran, 7) mengembangkan materi pembelajaran, 8) merancang dan mengadakan evaluasi formatif, 9) merevisi pembelajaran, dan 10) merancang dan mengadakan evaluasi sumatif. Postingan akan dibagi menjadi sepuluh langkah dan setiap langkah akan dibahas sesuai dengan kebutuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mohon agar setiap pengunjung memberi komentar atas konten terkait, di tunggu ya trims