Sering kita mendengar pertanyaan “eh kenapa sih, kok si Banu pendiam banget ya?” atau “kok si Beno itu disiplin banget buat PR?, atau “si Nadin suka banget ngabis-ngabisin waktu hanya untuk nangis di depan sinetron?”. Bahkan kalau diperhatikan lebih lanjut, teman-teman sebangku, teman sekelas, teman sekolah, atau teman bermain di luar kelas memiliki sifat,
karakter, atau pribadi yang unik, dan masing-masing memiliki perbedaan, meskipun ada yang tak jarang mengaku dengan teman se-gank-nya, “eh kok sifat kita sama ya?”.
karakter, atau pribadi yang unik, dan masing-masing memiliki perbedaan, meskipun ada yang tak jarang mengaku dengan teman se-gank-nya, “eh kok sifat kita sama ya?”.
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas, mari kita lihat apa sih kepribadian dan ada berapa sebenarnya kepribadian, truzz tentukan, dimana posisi kalian. “tuh kan penasaran.....”OK mari kita lihat, menurut banyak ahli psikologi, kepribadian adalah ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat khas dari seseorang yang bersumber dari bentukan2 yang diterima dari lahir dan lingkungan misalnya keluarga, lingkungan bermain, lingkungan sekolah, teman gank, de es be. Kalau begitu, ada berapa sih emang tuh karakteristik seseorang, ada banyak pendapat yang bisa kita jadikan pedoman untuk menggolongkan kepribadian seseorang, antara lain:
1. Tipe Sanguin
Tipe sanguin memiliki ciri-ciri: memiliki banyak kekuatan, penuh semangat (enerjik), bergairah hidupnya, dapat membuat lingkungan bergembira dan senang. Tipe sanguin memiliki kelemahan yaitu impulsif, bertindak sesuai dengan emosi, sangat mudah dipengaruhi oleh lingkungan dan rangsangan dari luar, kurang bisa menguasai diri sendiri, godaan dengan mudah memikatnya, sehingga orang dengan tipe sanguin sangat mudah dipengaruhi oleh lingkungan. Kelompok tipe sanguin perlu ditingkatkan perkembangan pribadi/moral kognitifnya sehingga komunikasi dengan orang lain akan lebih banyak menggunakan pikiran dari pada emosinya. Peningkatan moral kognitif akan menjadikan pikiran tipe sanguin lebih tajam dan kritis dalam menghadapi persoalan.
2. Tipe Flegmatis
Tipe Flegmatis memiliki ciri-ciri: cenderung tenang, gejolak emosi tidak kelihatan, cenderung dapat menguasai diri dengan cukup baik, lebih introspektif, memikirkan ke dalam, mampu memikirkan masalah yang ada di sekitarnya, pengamat yang kuat, penonton yang kritis, pengkritik yang berbobot. Tipe ini memiliki kelemahan cenderung tidak mau susah dan mau ambil mudahnya saja, sehingga kurang mau berkorban demi orang lain, cenderung egois. Kelompok orang dengan tipe flegmatis perlu mendapat bimbingan yang mengarah pada peningkatan kasih sayang sehingga menjadi pribadi yang murah hati.
3. Tipe Melankolis
Tipe Melankolis memiliki ciri-ciri: terobsesi dengan karyanya yang paling bagus/ sempurna, mengerti estetika/keindahan hidup, perasaannya sangat kuat, dan sangat sensitif. Tipe melankolis memiliki kelemahan al: sangat mudah dikuasai oleh perasaan dan perasaan menjadi landasan hidupnya sehari-hari, mudah senang, mudah tertawa terbahak-bahak. Kelompok tipe melankolis perlu meningkatkan kemampuan moral kognitifnya sehingga perasaan yang kuat dan sensitif dapat teratasi dan kekuatan emosinya dapat berkembang secara berimbang dengan moral kognitifnya.
4. Tipe Koleris
Tipe koleris memiliki ciri-ciri: cenderung berorientasi pada pekerjaan dan tugas, memiliki disiplin kerja yang tinggi, mampu melaksanakan tugas dengan setia dan bertanggung jawab atau tugas yang diberikan. Tipe koleris memiliki kelemahan al: kurang peka dengan perasaan orang lain, kurang mampu mengembangkan rasa kasihan dengan orang yang menderita, dan perasaannya tidak peka. Kelompok tipe ini perlu mendapat bimbingan supaya emosionalnya berkembang seimbang dengan moral kognitif shingga menjadi lebih peka terhadap penderitaan orang lain.
5. Tipe Asertif
Tipe asertif memiliki ciri-ciri: mampu menyatakan pendapat, ide, dan gagasannya secara tegas, kritis, tetapi perasaannya halus sehingga tidak menyakiti orang lain, berjuang mempertahankan hak sendiri tanpa mengancam hak orang lain, melibatkan perasaan dan kepercayaan oran lain sebagai bagian dari interaksi dengan orang lain, mengekspresikan perasaan dan kepercayaan sendiri dengan cara terbuka, langsung, jujur, dan tepat. Tipe asertif adalah tipe ideal maka tidak banyak ditemukan kelemahannya. Peningkatan perkembangan moral kognitif siswa secara sadar dan terencana diniatkan untuk mencapai kepribadian tipe terakhir ini.
Namun jika kita belum terpuaskan dengan tipe kepribadian yang tersebut di atas, ahli lain menggolongkan kepribadian dalam beberapa golongan yaitu pribadi yang mudah menyesuaikan diri, pribadi yang ambisius, pribadi yang mempengaruhi, pribadi yang berprestasi, pribadi yang idealistis, pribadi yang sabar, pribadi yang menunjung kualitas, pribadi yang cepat tanggap, pribadi yang peka, pribadi yang memegang prinsip, pribadi yang ulet, dan pribadi yang berhati-hati.
Setelah membaca lima sifat yang pertama, kalian masuk pribadi yang sanguin, flegmatis, koleris, melankolis, atau asertif?. Ayo kita saling mengingatkan jika kita memiliki sifat yang empat pertama dan selalu berusaha menjadi pribadi yang ideal yaitu tipe asertif. Nah kalau menurut tipe yang 12, kalian termasuk yang mana ya? oh ternyata dalam diri seseorang bisa memiliki sifat atau pribadi yang berbeda-beda atau lebih dari satu pribadi.
PERAN LINGKUNGAN DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN
Meskipun genetik memepengaruhi kepribadian seseorang, namun lingkungan paling banyak mempengaruhi kepribadian seseorang. Dan keluargalah lingkungan pertama yang mempengaruhi kepribadian anak, anak akan menyimak apa yang terjadi di lingkungan anak, antara lain cara bicara, cara marah, cara bertengkar, de el el. Tanpa disadari perilaku orang tua akan direkam oleh anak dengan sangat baik, sehingga semua perilaku baik yang disadari atau tidak, akan menjadi didikan orang tua terhadap anak.
Orang tualah yang harus membuat anak menjadi sholeh, alim, cerdas, berkarakter, berbudaya, memiliki sopan, rasa kasih, dermawan, dan perilaku lain yang sudah dinilai baik oleh agama dan budaya. Jika anak sudah memiliki karakter yang kuat, sekuat apapun pengaruh negatif dari luar rumah dapat diatasi oleh anak, walaupun terjadi kebimbangan atau benturan moral, anak tersebut akan berkomunikasi dengan baik oleh keluarganya karena keluarga yang berkarakter, salah satu cirinya memiliki komunikasi yang baik.
Media hiburan yang ditonton oleh si buah hati juga harus diseleksi sepaya tidak memberikan dampak negatif terhadap perkembangan moral anak. Dengan demikian jika ada siswa bermasalah, tidak lain dan tidak bukan, sumber masalahnya ada di rumah, sehingga menyelesaikan masalah tidak cukup di sekolah saja tanpa melibatkan orang tua. Untuk itu orang tua juga harus dituntut untuk tahu banyak dan terlibat banyak dalam mendidik anak.
Orang tua juga harus mengawasi pergaulan anak dalam lingkungan bermain, dan wajib memberikan bimbingan jika terjadi sesuatu yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku. Selain itu sekolah juga sangat penting artinya dalam pengembangan kepribadian siswa. kalau gitu pernah tidak dengar istilah ini” guru kencing berdiri, murid kencing berlompat tinggi”. Pasti pernah dengar. Untuk perilaku negatif sebenarnya tidak diajarkan di sekolah, dan pasti hal ini didapat dari luar sekolah, yaitu dari lingkungan bermain dan lingkungan keluarga. Misalnya kekerasan dalam rumah tangga, ketidakharmonisan rumah tangga, pergaulan bebas, salah memilih teman, atau salah memilih media hiburan seperti internet, akan membentuk prilaku atau pribadi yang negatif.
So, kalau kita udah termasuk ke dalam pribadi yang tidak benar gimana dunk? Tidak perlu takut atau ragu, mulai sekarang selektiflah mencari teman, mintalah pencerahan dari orang-orang yang lebih berpengalaman, orang yang sukses, kunjungi dan mintalah nasihat kepada guru, psikolog, atau orang-orang yang dianggap mampu membantu mengubah pandangan atau visi hidup.
Mengakhiri tulisan ini, ingatlah bahwa hari ini harus lebih baik dari pada kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari pada sekarang (hadis nabi –pen), keuletan lebih bernilai dari pada kecerdasan (Thomas Alfa Edison-pen), gunakan manajemen 3 M yaitu mulai dari hal-hal yang kecil, mulai dari diri sendiri, dan mulailah sekarang (AA Gym-pen). Jadilah pribadi-pribadi yang ideal yaitu pribadi yang tangguh, tidak cengeng, kuat, kreatif, disiplin, tegas, berprinsip, cerdas, gembira, dermawan, sabar, prestasi, peka, berprinsip, ulet, kreatif, inovatif, dan ........................................................................... silahkah diteruskan sendiri sebanyak mungkin. Bravo....!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
mohon agar setiap pengunjung memberi komentar atas konten terkait, di tunggu ya trims