A. Pengantar
Pengajaran langsung dirancang untuk meningkatkan penguasaan berbagai keterampilan (pengetahuan prosedural) dan pengetahuan faktual yang dapat diajarkan langkah demi langkah. Pengajaran langsung merupakan sebuah model yang berpusat pada guru
yang memiliki lima langkah yaitu establishing set, penjelasan dan/ atau dengan demonstrasi, guided practice, umpan balik dan extended practice. Pembelajaran langsung membutuhkan pengaturan yang cermat oleh guru dan lingkungan belajar praktis, efisien dan berorientasi pada tugas. Model pengajaran langsung dapat diterapkan pada mata pelajaran apa saja, khususnya pelajaran yang berorientasi kinerja seperti membaca, menulis, matematika dan pendidikan jasmani dan juga cocok untuk komponen keterampilan mata pelajaran berorientasi informasi seperti sejarah dan sains misalnya membuat atau membaca peta dan menggunakan mikroskop.
yang memiliki lima langkah yaitu establishing set, penjelasan dan/ atau dengan demonstrasi, guided practice, umpan balik dan extended practice. Pembelajaran langsung membutuhkan pengaturan yang cermat oleh guru dan lingkungan belajar praktis, efisien dan berorientasi pada tugas. Model pengajaran langsung dapat diterapkan pada mata pelajaran apa saja, khususnya pelajaran yang berorientasi kinerja seperti membaca, menulis, matematika dan pendidikan jasmani dan juga cocok untuk komponen keterampilan mata pelajaran berorientasi informasi seperti sejarah dan sains misalnya membuat atau membaca peta dan menggunakan mikroskop.
B. Merencanakan Pembelajaran
1. Menyiapkan tujuan
Tujuan dengan orientasi keterampilan dapat merepresentasikan perilaku yang dapat diobvservasi dengan mudah, dapat dinyatakan dengan tepat dan diukur secara akurat misalnya siswa mampu menempuh jarak 100 meter dalam 15 detik, maka perilaku siswa yang diharapkan dapat diukur waktunya.
2. Melaksanakan task analysis
Task analysis adalah alat yang digunakan guru untuk mendefinisikan sifat keterampilan tertentu yang distrukturisasikan dengan baik. Pemikiran pokok pada task analysis adalah pemahaman dan keterampilan kompleks tidak dapat dipelajari sekaligus. Analisis ini membantu guru untuk menentukan kegiatan siswa dalam mendapatkan keterampilan, yang dilakukan dalam langkah-langkah:
- Langkah 1. Mencari informasi, apa yang dilakukan seseorang ketika keterampilan sedang dilakukan
- Langkah 2. Membagi keterampilan kedalam sub-sub keterampilan
- Langkah 3. Menyusun sub-sub keterampilan tersebut secara berurutan sesuai dengan prasyarat bagi sub keterampilan berikutnya.
- Langkah 4. Merancang berbagai strategi untuk mengajar sub keterampilan dan mengkombinasikannya.
3. Merencanakan waktu dan ruang
Waktu dalam Pembelajaran langsung harus direncanakan dengan tepat, sesuai dengan kecerdasan dan kemampuan siswa dikelas dan siswa dipastikan termotivasi selama pembelajaran. Untuk meningkatkan perhatian dan keterlibatan siswa guru terlebih dahulu memastikan siswa memahami tujuan belajar serta mengaitkan pelajaran dengan pengetahuan dan ketertarikan siswa sebelumnya. Sedangkan penataan ruangan dalam pembelajara langsung dapat dilakukan dengan menata bangu siswa secara vertikal maupun horizontal. Penataan bangku horizontal memungkinkan kedekatan jarak siswa untuk melihat demonstrasi oleh guru.
C. Melaksanakan Pembelajaran Direct teaching
1. Memberikan tujuan dan establishing set
Pemberian tujuan dan establishing set dalam pembelajaran langsung akan memberikan cue (isyarat) kepada siswa apa yang akan dilakukan dalam pembelajaran. Memberitahu dasar pikiran dan garis besar pelajaran penting dalam direct instruction ini terutama untuk pelajaran yang berorientasi keterampilan.
2. Melaksanakan demonstrasi
Untuk mendemonstrasikan sebuah konsep atau keterampilan tertentu secara efektif guru harus menguasai dengan cara berlatih terlebih dahulu sebelumnya. Semakin kompleks informasi atau keterampilan semakin sulit pula untuk mendemonstrasikan secara persis dikelas. Penting bagi guru menyiapkan diri dan berlatih sampai menguasai dan memahami sepenuhnya sehingga demonstrasi dapat diimitasi dan dilakukan oleh siswa.
3. Memberikan guided practice
Guided practice merupakan langkah penting dalam model pembelajaran ini. Latihan setelah dilakukan demonstrasi dapat meningkatkan retensi, membuat belajar lebih otomatis dan memungkinkan untuk mentransfer pembelajaran pada situasi yang baru dan bermakna.
4. Memeriksa pemahaman dan memberikan umpan balik
Guru dapat mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa atau meminta siswa untuk mendemonstrasikan sebuah keterampilan atau sub keterampilan yang bertujuan untuk mengetahui hasil belajar atau praktek. Umpan balik yang bermakna dapat dilakukan guru antara lain dengan cara merekam performance siswa dengan video/ audio, atau dengan menguji atau memberikan komentar tertulis. Umpan balik sebaiknya dilakukan sesegera mungkin setelah praktek, spesifik, berkonsentrasi pada perilaku, sesuai dengan perkembangan siswa, menekankan pujian/ umpan balik pada kinerja yang benar, jika umpan balik negatif lakukan dengan tata cara yang benar, membantu siswa fokus pada proses dan bukan hasil, dan ajari siswa memberi umpan balik dan menilai diri sendiri.
5. Memberikan Independent practice
Pemberian independent practice dapat dilakukan dengan pemberian seat work atau home work yang memberikan kesempatan pada siswa untuk melakukan sendiri keterampilan yang baru diperoleh dan dapat dijadikan sebagai cara untuk memperluas waktu belajar. Seat work disarankan menarik dan menyenangkan siswa, siswa memahami tuntutan soal, merupakan kelanjutan latihan dan bukan perluasan pelajaran, serta memilki prosedur jelas. Sedangkan PR yang diberikan disarankan menarik, menyenangkan dan menantang, diberikan cukup sering tapi ringan, aturan dalam pengerjaan harus jelas, beritahu keterlibatan orang tua, dan berikan umpan balik secepatnya.
D. Mengelola Lingkungan belajar
Guru dalam model pembelajaran langsung menstrukturisasi lingkungan dengan ketat, berlangsung akademis dan diharapkan siswa menjadi pengamat, pendengar dan peserta yang tekun.
E. Asesmen dan Evaluasi
Model pembelajaran ini paling tepat digunakan untuk mengajarkan keterampilan dan pengetahuan langkah demi langkah sehingga evaluasi yang seharusnya dilakukan difokuskan pada uji kinerja yang mengukur perkembangan keterampilan dan bukan tes pengetahuan deklaratif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
mohon agar setiap pengunjung memberi komentar atas konten terkait, di tunggu ya trims